Fisika Modern
Fisika tidak pernah berhenti berkembang. Jika fisika klasik berhasil menjelaskan gerak planet, jatuhnya apel, hingga aliran listrik, maka ada wilayah lain yang tidak bisa dijawab olehnya: dunia yang sangat cepat (mendekati kecepatan cahaya), dunia yang sangat kecil (atom dan partikel subatom), serta fenomena energi yang sangat tinggi. Inilah yang kemudian melahirkan fisika modern.
Fisika modern adalah cabang fisika yang berkembang pada awal abad ke-20 untuk menjawab keterbatasan fisika klasik. Ia berfokus pada fenomena yang tidak bisa dijelaskan dengan hukum Newton atau elektromagnetisme klasik, terutama di skala mikroskopis dan kosmik.
Secara umum, fisika modern ditopang oleh dua pilar utama: teori relativitas dan mekanika kuantum.
Diperkenalkan oleh Albert Einstein, teori relativitas terdiri atas dua bagian:
Mekanik kuantum lahir dari usaha memahami perilaku atom dan radiasi. Beberapa prinsip pentingnya antara lain:
Mekanika kuantum adalah fondasi dari fisika atom, fisika nuklir, hingga fisika partikel.
Dari dua pilar utama tersebut, berkembanglah banyak cabang fisika modern, antara lain:
Meski terkesan abstrak, fisika modern melahirkan banyak teknologi yang kini kita nikmati:
Fisika modern mengubah cara kita memandang alam semesta. Ia menyingkap bahwa realitas tidak sesederhana yang kita lihat sehari-hari: waktu bisa melambat, partikel bisa berada di dua tempat sekaligus, dan ruang-waktu bisa melengkung. Pengetahuan ini tidak hanya memperluas wawasan manusia, tetapi juga menjadi fondasi teknologi yang membentuk peradaban modern.
Singkatnya, fisika modern adalah jendela menuju alam semesta yang tersembunyi—dari inti atom hingga galaksi jauh. Dengan memahaminya, manusia bukan hanya sekadar mengerti dunia yang ada, tetapi juga mampu menciptakan teknologi yang sebelumnya hanya dianggap mimpi.