Praktisi Kampus Andalan

Perbandingan Hukum Perdata

Perbandingan Hukum Perdata: Menyusuri Aturan Hidup dari Belahan Dunia

Pernah nggak kamu kepikiran, kenapa aturan hukum di setiap negara bisa berbeda? Misalnya, di Indonesia pembagian warisan ada campuran antara KUHPerdata, hukum Islam, dan hukum adat, sementara di Eropa lebih kaku mengikuti KUHPerdata versi Belanda atau Prancis. Nah, di sinilah perbandingan hukum perdata hadir—sebuah bidang studi yang mencoba memahami, membandingkan, dan menemukan benang merah dari sistem hukum perdata di berbagai negara.

Artikel ini akan membahas apa itu perbandingan hukum perdata, apa gunanya, contoh perbedaan antarnegara, hingga manfaatnya bagi masyarakat modern.

Apa Itu Perbandingan Hukum Perdata?

Secara sederhana, perbandingan hukum perdata adalah studi yang membandingkan aturan-aturan hukum perdata antarnegara atau antartradisi hukum. Hukum perdata sendiri mengatur hubungan antarindividu, seperti:

  • Perjanjian atau kontrak.
  • Perkawinan dan keluarga.
  • Warisan.
  • Harta benda.

Jadi, perbandingan hukum perdata bukan sekadar mempelajari aturan dari satu negara, tapi juga menelaah persamaan, perbedaan, dan pengaruh antar sistem hukum.

Mengapa Hukum Perdata Bisa Berbeda?

Ada beberapa faktor yang bikin aturan hukum perdata di negara-negara berbeda:

  1. Sejarah Kolonial
    • Indonesia mengadopsi KUHPerdata dari Belanda.
    • Filipina mengadopsi Civil Code dari Spanyol.
  2. Budaya dan Adat
    • Jepang banyak mengadopsi hukum perdata Eropa, tapi tetap memasukkan nilai kekeluargaan ala Asia.
    • Di Indonesia, hukum adat sering memengaruhi aturan warisan dan perkawinan.
  3. Agama
    • Negara-negara Islam banyak dipengaruhi syariat dalam urusan waris dan perkawinan.
    • Negara-negara Barat cenderung sekuler.
  4. Sistem Hukum yang Dianut
    • Civil law (Eropa Kontinental) → lebih tertulis, berbasis kodifikasi.
    • Common law (Inggris, Amerika Serikat) → lebih mengandalkan putusan pengadilan (precedent).

Contoh Perbandingan Hukum Perdata di Beberapa Negara

1. Perkawinan

  • Indonesia → diatur oleh UU Perkawinan, hukum agama, dan adat.
  • Prancis → diatur ketat dalam Code Civil, lebih sekuler.
  • AS → setiap negara bagian punya aturan berbeda.

2. Warisan

  • Indonesia → bisa mengikuti KUHPerdata, hukum Islam, atau hukum adat, tergantung subjeknya.
  • Belanda → warisan dibagi secara tertulis sesuai Burgerlijk Wetboek.
  • Arab Saudi → sepenuhnya mengikuti hukum Islam, pembagian waris diatur dalam Al-Qur'an.

3. Kontrak atau Perjanjian

  • Indonesia & Belanda → asas kebebasan berkontrak, selama tidak bertentangan dengan hukum.
  • Inggris (common law) → perjanjian lebih banyak berkembang lewat praktik pengadilan.
  • Jepang → meski menganut civil law, unsur moralitas dan kepatuhan sosial sangat diperhatikan.

Fungsi Perbandingan Hukum Perdata

Lalu, apa pentingnya membandingkan hukum perdata antarnegara?

  1. Memberi Pemahaman yang Lebih Luas
    Kita bisa melihat bahwa hukum bukan sesuatu yang baku, melainkan berkembang sesuai konteks sosial budaya.
  2. Mendorong Reformasi Hukum Nasional
    Negara bisa belajar dari praktik terbaik negara lain. Misalnya, reformasi hukum kontrak di Indonesia banyak dipengaruhi praktik internasional.
  3. Mempermudah Kerja Sama Internasional
    Dalam perdagangan global, perbandingan hukum membantu menyamakan persepsi antarnegara.
  4. Mencegah Sengketa Transnasional
    Misalnya, kontrak bisnis antara perusahaan Indonesia dan Jepang bisa dibuat lebih adil karena kita tahu perbedaan hukum keduanya.

Tantangan dalam Perbandingan Hukum

Meski bermanfaat, perbandingan hukum perdata juga punya tantangan, antara lain:

  • Bahasa hukum yang berbeda → sulit diterjemahkan secara sempurna.
  • Perbedaan budaya → aturan bisa sama, tapi praktiknya berbeda.
  • Pluralisme hukum → seperti di Indonesia, ada tiga sistem hukum (perdata barat, Islam, adat) yang sering tumpang tindih.

Penutup: Membuka Wawasan Lewat Perbandingan

Perbandingan hukum perdata bukan hanya soal teori akademis, tapi juga cermin bagaimana masyarakat hidup, berinteraksi, dan menyelesaikan persoalan sehari-hari. Dari kontrak bisnis hingga warisan keluarga, dari perkawinan hingga hak milik—semuanya punya warna berbeda di tiap negara.

Dengan memahami perbandingan hukum perdata, kita jadi sadar bahwa hukum itu dinamis, dipengaruhi sejarah, budaya, dan nilai-nilai masyarakat. Dan pada akhirnya, perbandingan ini bisa membantu membangun sistem hukum nasional yang lebih adil, modern, dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Mahasiswa Sabi

©Repository Muhammad Surya Putra Fadillah