Bahasa Inggris
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki luas wilayah perairan yang melebihi daratan, mencakup sekitar 70% dari total wilayah nasional. Laut, sungai, dan ekosistem pesisir Indonesia tidak hanya menjadi tulang punggung kehidupan ekonomi, tetapi juga penopang keanekaragaman hayati dunia. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, perairan Indonesia menghadapi tekanan yang sangat besar akibat polusi, penangkapan ikan ilegal, kerusakan ekosistem terumbu karang, hingga krisis iklim. Masalah ini tidak dapat diselesaikan hanya oleh Indonesia sendiri, tetapi membutuhkan kolaborasi lintas negara dan pemangku kepentingan global.
Di sinilah pentingnya memahami dan menguasai bahasa internasional, khususnya bahasa Inggris, sebagai alat utama dalam mengkomunikasikan, mengkampanyekan, dan memperjuangkan isu-isu perairan Indonesia kepada dunia. Kemampuan berbahasa internasional bukan semata urusan linguistik, melainkan syarat utama dalam diplomasi lingkungan, partisipasi pada forum global, penggalangan dukungan internasional, serta membangun narasi yang didengar dan dipahami oleh masyarakat dunia.
Sayangnya, tidak semua kelompok yang hidup dan bekerja langsung di sektor perairan—seperti komunitas nelayan, aktivis lokal, atau mahasiswa pesisir—memiliki akses yang memadai terhadap pembelajaran bahasa internasional. Oleh karena itu, perlu ada program pemberdayaan bahasa Inggris yang kontekstual, berorientasi kampanye lingkungan, dan menjembatani masyarakat lokal dengan wacana global.
Pendidikan bahasa internasional harus diarahkan tidak semata pada kemampuan berbicara, tetapi juga pada kemampuan menyusun narasi advokasi, menulis opini lingkungan, menerjemahkan data menjadi cerita global, dan menyuarakan keadilan ekologi secara lintas budaya.
Menguasai bahasa internasional bukan lagi sekadar tuntutan globalisasi, melainkan kebutuhan strategis dalam memperjuangkan nasib laut dan sungai Indonesia di panggung dunia. Dengan kemampuan berbahasa internasional, Indonesia dapat membangun solidaritas global, memperluas jangkauan kampanye, memperkuat posisi diplomasi lingkungan, dan memastikan bahwa perjuangan lokal menemukan gaungnya di tingkat internasional. Dalam era krisis iklim dan ekologi saat ini, komunikasi yang efektif adalah bentuk keberanian dan tanggung jawab global—dan bahasa internasional adalah jembatan menuju perubahan.
Batch File
Tambahkan Materi SukarelawanFile List
Tambahkan Materi SukarelawanContoh Soal dan Contoh Tugas
Tambahkan Materi SukarelawanKelas Bersama
Tambahkan Materi Sukarelawan