Menjadi Warga Negara yang Baik dalam Pengelolaan Sumber Daya Laut, Sungai, dan Perairan Lainnya
Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat kaya akan sumber daya perairan, mulai dari laut, sungai, danau, hingga rawa-rawa. Kekayaan ini tidak hanya menjadi sumber pangan dan ekonomi, tetapi juga bagian penting dari identitas bangsa dan keberlanjutan lingkungan. Di tengah berbagai tantangan seperti pencemaran air, penangkapan ikan berlebihan, sedimentasi, abrasi, hingga perubahan iklim, tanggung jawab untuk melestarikan dan mengelola sumber daya perairan tidak bisa diserahkan hanya kepada pemerintah atau lembaga tertentu semata.
Setiap warga negara memiliki peran penting dalam menjaga dan mengelola sumber daya perairan. Dalam perspektif kewarganegaraan yang aktif dan bertanggung jawab, menjadi warga negara yang baik berarti turut serta melestarikan kekayaan alam dengan prinsip keadilan, keberlanjutan, dan partisipasi. Pengelolaan air bukan hanya urusan teknis, tetapi juga tindakan moral, sosial, dan ekologis yang mencerminkan kesadaran kolektif terhadap masa depan bangsa dan generasi mendatang.
Makna Sumber Daya Perairan bagi Kehidupan Bangsa
Sumber daya perairan seperti laut dan sungai memainkan peran vital dalam berbagai aspek:
- Ekonomi: Sebagai sumber perikanan, budidaya air, transportasi, pariwisata bahari, dan energi air.
- Sosial dan budaya: Sebagai ruang hidup masyarakat pesisir dan sungai, serta pusat tradisi dan kearifan lokal.
- Ekologi: Menopang keanekaragaman hayati dan fungsi lingkungan seperti penyerapan karbon dan penyaring alami.
- Ketahanan nasional: Sumber daya air strategis bagi ketahanan pangan, energi, dan geopolitik maritim.
Karena itu, pengelolaan sumber daya ini harus dilakukan secara hati-hati dan inklusif, melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk warga biasa.
Karakteristik Warga Negara yang Baik dalam Pengelolaan Perairan
-
Berwawasan Lingkungan
Warga negara yang baik memahami bahwa laut dan sungai bukan tempat sampah. Mereka sadar akan dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem perairan dan berperilaku ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik, tidak membuang limbah ke sungai, dan menjaga kebersihan pesisir.
-
Berpartisipasi dalam Pelestarian
Kewarganegaraan aktif terlihat dari keterlibatan dalam kegiatan seperti restorasi mangrove, pembersihan sungai, dan pemantauan kualitas air. Partisipasi ini bisa bersifat individu, komunitas, atau kerja sama dengan pemerintah dan LSM.
-
Menghormati Aturan dan Hukum Lingkungan
Warga negara yang baik menaati aturan seperti larangan penangkapan ikan dengan bom atau racun, penggunaan alat tangkap legal, dan zona konservasi. Mereka juga berani menolak praktik ilegal dan melaporkannya kepada pihak berwenang.
-
Mengedukasi dan Menyebarkan Kesadaran
Seorang warga negara yang baik tidak hanya bertindak untuk dirinya sendiri, tetapi juga menjadi agen perubahan dengan menyebarkan pengetahuan dan nilai-nilai pelestarian perairan kepada keluarga, sekolah, atau komunitas sekitarnya.
-
Mendukung Inisiatif Berkelanjutan
Termasuk di antaranya adalah mendukung produk hasil laut yang berkelanjutan (eco-label), menggunakan air secara bijak, dan memilih transportasi air ramah lingkungan.
-
Menjaga Kearifan Lokal
Dalam banyak daerah, tradisi adat seperti sasi, subak, atau larangan adat terhadap eksploitasi air tertentu mencerminkan upaya pelestarian perairan. Warga negara yang baik menghargai dan menjaga warisan tersebut.
Peran Warga dalam Mendorong Kebijakan dan Tata Kelola Perairan
Selain tindakan pribadi dan komunitas, warga negara yang baik juga terlibat dalam proses demokrasi dan kebijakan, misalnya:
- Mengikuti konsultasi publik tentang proyek reklamasi atau tambang laut.
- Mengkritisi kebijakan yang merusak lingkungan.
- Mendorong pemerintah untuk memperkuat penegakan hukum lingkungan.
- Memilih pemimpin yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan sumber daya air.
Dengan demikian, peran warga negara tidak hanya bersifat pasif sebagai penerima kebijakan, tetapi juga aktif sebagai pembentuk arah pembangunan.
Penutup
Laut, sungai, dan seluruh ekosistem perairan bukan hanya milik negara, melainkan milik bersama yang harus dikelola dengan tanggung jawab oleh setiap warga negara. Menjadi warga negara yang baik berarti memiliki kesadaran ekologis, moral, dan sosial dalam menjaga sumber daya perairan demi kepentingan bersama dan keberlanjutan generasi mendatang. Dengan menjadikan perairan sebagai bagian dari kewarganegaraan aktif, kita bukan hanya melestarikan alam, tetapi juga memperkuat kedaulatan, keadilan, dan keberlanjutan bangsa.