Teori Graf
Bayangkan sebuah kota dengan titik-titik halte bus, dan jalan yang menghubungkannya. Atau bayangkan akun media sosial dengan daftar teman serta siapa yang terhubung dengan siapa. Situasi semacam ini bisa digambarkan dengan graf: kumpulan titik (simpul/vertex) dan garis (sisi/edge) yang menghubungkan titik-titik tersebut.
Teori graf adalah cabang matematika yang mempelajari bagaimana simpul dan sisi itu berhubungan, bagaimana mereka membentuk pola, dan apa yang bisa kita ketahui dari struktur jaringan tersebut.
Teori graf lahir pada abad ke-18 dari sebuah teka-teki sederhana: “Tujuh Jembatan Königsberg.” Leonhard Euler ditantang untuk menemukan jalur yang melewati semua jembatan di kota Königsberg tepat satu kali. Dari masalah itu, Euler memperkenalkan ide baru: alih-alih fokus pada jarak dan ukuran, ia memusatkan perhatian pada hubungan antar titik. Dari sinilah teori graf lahir.
Beberapa konsep dasar yang menarik antara lain:
Teori graf penting karena:
Mungkin tanpa disadari, teori graf hadir di kehidupan sehari-hari:
Teori graf menunjukkan pada kita bahwa dunia ini saling terhubung. Dari jalan-jalan kota, hubungan sosial, hingga jaringan komputer global, semuanya dapat dipelajari dengan kacamata graf.
Bagi mahasiswa matematika, mempelajari teori graf bukan hanya menambah wawasan tentang struktur diskrit, tetapi juga membuka pintu ke aplikasi yang luas dalam teknologi modern. Teori graf mengajarkan kita bahwa hubungan sama pentingnya dengan objek itu sendiri.
MIT 18.217 Graph Theory and Additive Combinatorics, Fall 2019
Tambahkan Materi Sukarelawan Tambahkan Materi Sukarelawan 2